Pengaplikasian Gaya Kepemimpinan pada Tokoh-Tokoh di Dunia

Gambar
 A. Kepemimpinan Menurut buku Pengantar Manajemen karya Amirullah. S.E.M.M. kepemimpinan merupakan orang yang memiliki kewenangan untuk memberi tugas, mempunyai kemampuan untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain (bawahan) dengan melalui pola hubungan yang baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan Menurut buku Pengantar Manajemen karya Sentot Imam Wahjono, Kepemimpinan adalah proses seseorang memengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu atau banyak hal untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara menginspirasi, memotivasi, dan mengarahkan. Orang yang mampu memengaruhi orang lain itu disebut pemimpin. Ketika pemimpin efektif, pengaruhnya terhadap orang lain akan membantu grup atau organisasi mencapai tujuannya. Sebaliknya, bila pemimpin tidak efektif, pengaruhnya tidak menyumbang atau bahkan merusak upaya pencapaian tujuan yang telah terbina sebelumnya. Menurut G.R.Terry (1960) sebagai salah seorang pengembang ilmu manajemen, mengemukakan bahwa tipe kepemimpinan a

Pengaplikasian Lingkungan Manajemen pada PT. Unilever Indonesia Tbk

 Profil Perusahaan PT. Unilever Tbk



Unilever adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Rotterdam, Belanda (dengan nama Unilever N.V.) dan London, Inggris (dengan nama Unilever plc.). Unilever memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh. Unilever adalah produsen barang rumah tangga terbesar ketiga di dunia, jika didasarkan pada besarnya pendapatan pada tahun 2012, di belakang P&G dan Nestlé. Unilever juga merupakan produsen olesan makanan (seperti margarin) terbesar di dunia. Unilever adalah salah satu perusahaan paling tua di dunia yang masih beroperasi, dan saat ini menjual produknya ke lebih dari 190 negara.

Unilever didirikan pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari produsen margarin asal Belanda, Margarine Unie dan produsen sabun asal Inggris, Lever Brothers. Selama paruh kedua dari abad ke-20, Unilever secara signifikan berdiversifikasi ke berbagai bidang bisnis dan juga berekspansi ke berbagai negara. Unilever juga membuat beberapa upaya akuisisi, termasuk Lipton (1971), Brooke Bond (1984), Chesebrough-Ponds (1987), Best Foods dan Ben & Jerry’s (2000), serta Alberto-Culver (2010). Pada dekade 2010an, di bawah kepemimpinan Paul Polman, Unilever secara perlahan menggeser fokus bisnisnya ke bisnis kesehatan dan kecantikan, dari yang sebelumnya ke bisnis makanan, yang menunjukkan tren perlambatan pertumbuhan.

Visi : Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari masyarakat Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.

Misi :
  • Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
  • Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain.
  • Kami mengispirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
  • Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk terus bertumbuh seraya mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Faktor Internal dan Eksternal dalam Lingkungan Manajemen 

1. Faktor Internal 

Lingkungan internal (internal environment) mencakup elemen-elemen yang berada di dalam organisasi. Lingkungan internal dalam manajemen ini terkait dengan beberapa hal yang secara langsung bertindak sebagai penentu hasil akhir produksi sehingga dapatlah diambil keputusan efektif dan efisien karena pengawasan yang dapat terpantau secara intensif. Lingkungan internal meliputi kekuatankekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal juga berpengaruh secara langsung terhadap kinerja dari sebuah organisasi. 

Faktor Internal dalam PT. Unilever Indonesia Tbk : 

1) Struktur Perusahaan : 

Dewan Komisaris 

Dewan Komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direktur Perseroan terbatas (PT). 

Direksi 

Direksi dipilih untuk memimpin Unilever Indonesia. 

Unilever eksekutif (UEX) 

Eksekutif  Unilever (UEX) bertanggung jawab untuk mengelola laba rugi, dan memberikan pertumbuhan di daerah kami, kategori dan fungsi. 

Senior pejabat perusahaan 

Perwira senior Unilever perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Dewan pertemuan dan pertemuan komite Dewan dipasok dengan informasi yang mereka butuhkan. 

Karyawan 

Memastikan organisasi kami dan bakat adalah siap untuk pertumbuhan. Sangat penting kita memiliki orang-orang dengan bakat yang tepat dan organisasi pendukung di tempat untuk memenuhi ambisi pertumbuhan kami. Keterlibatan dan hidup nilai-nilai kita adalah penting untuk menjaga orang-orang terbaik. Mengukur perubahan budaya adalah ilmu eksak tapi kami berupaya keras untuk terlibat dengan karyawan untuk mengetahui apakah mereka mengerti visi perusahaan dan peran mereka di dalamnya, apa pandangan mereka tentang Unilever dan apa yang mereka percaya kebutuhan untuk mengubah untuk mencapai ambisi kita. Pada tahun 2009 kami memulai program keterlibatan karyawan yang akan memastikan karyawan terlibat dalam visi Unilever dan rencana untuk masa depan. 

Investor pusat 

Tetap berhubungan dengan harga saham kami, baca hasil terbaru keuangan dan presentasi, mengetahui lebih lanjut tentang tata kelola perusahaan kami dan tetap up to date dengan berita terbaru dan peristiwa. 

2) Budaya Perusahaan 

Budaya perusahaan ini adalah mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higienis dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), Program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), Program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta Program Memerangi Kelaparan untuk Membantu Anak Indonesia yang Kekurangan Gizi (Blue Band).  

3) Metode 

Berfokus Pada Peluang Pasar 

PT Unilever Indonesia dalam menjaga ke eksistensiannya di dalam persaingan global yang semakin meningkat melakukan promosi melalu i media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT Unilever  Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dan lain-lain. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal. 

Diferensiasi Produk 

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasankemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya. 

•  Menguatkan Keakraban Pelanggan dan Pemasok 

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi. Dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu, Unilever juga melakukan tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh.


2. Faktor Eksternal 

Menurut T. Hani Handoko (1999:62), lingkungan ekstrenal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam perbuatan keputusan oleh manajer. Sehingga, dapat dikatakan bahwa lingkungan eksternal dalam manajemen adalah lingkungan eksternal yang tidak bisa direncanakan, namun dapat memengaruhi seorang manajer dalam mengambil sebuah kebijakan untuk diterapkan pada kegiatan kerja di perusahaan.  

Faktor eksternal dari PT Unilever : 

1) Customer ( Konsumen / Pelanggan) 

Kita dapat melihat pengaruh selera masyarakat terhadap jenis output yang dihasilkan pada PT Unilever Indonesia Tbk. Selera masyarakat yang berbeda-beda mempengaruhi Sariwangi (anak perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk dengan produk teh) dalam menghasilkan jenis barang (teh) yang akan dipasarkan. Setelah membidik selera teh masyarakat pada umumnya dengan produk teh celup Sariwangi regular, saat ini Sariwangi membidik selera premium para customernya yang rata-rata kalangan menengah ke atas dengan mengeluarkan produk Sariwangi Gold Selection. 

2) Distributor (Penyalur) 

Melihat begitu pentingnya peranan distributor dalam penyebaran produk yang dihasilkannya, PT Unilever Indonesia Tbk membentuk dan menjalin jaringan distribusi yang sangat baik (versi majalah Businessweek). Salah satu caranya, PT Unilever Indonesia mengeluarkan program promosi bagi para distributor yang membuat display (tampilan) dari produk Unilever yang terbaik di tempatnya berdagang. Penjual yang membuat display yang baik terhadap produk Unilever akan akan diberikan hadiah berupa uang tunai. Penerapan dari hal ini dapat kita lihat dengan jelas dalam produk Sunsilk yang termasuk dalam produk yang dihasilkan PT Unilever Indonesia Tbk. 

3) Unions (Kemitraan) 

Pepsodent sebagai salah satu produk yang dikeluarkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk, menjalin kerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Jalinan kemitraan antara Pepsodent dengan PDGI memberikan pengaruh pada Pepsodent dalam hal kualitas produk dan kemasan produk. Dalam hal kualitas produk, PDGI memberi input kepada Pepsodent tentang karakteristik kualitas produk yang baik. Sedangkan dalam hal kemasan, PDGI bekerja sama dengan Pepsodent untuk mencantumkan himbauan sikat gigi teratur pada kemasan Pepsodent. 

4) Competitors (Pesaing) 

PT Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan sebuah produk sabun mandi yang khusus pada jenis sabun mandi kesehatan. Produk tersebu diberi nama Lifebouy. Di pasar, tidak hanya PT Unilever Indonesia Tbk saja yang menghasilkan produk sabun mandi kesehatan. Ada beberapa perusahaan yang bergerak pula dalam produk sabun mandi kesehatan seperti Nuvo dan Dettol. Karena persaingannya dalam pasar itulah yang membuat PT Unilever Indonesia Tbk dengan Lifebouy-nya lebih memfokuskan produknya pada jenis konsumen yaitu keluarga dengan memproklamirkan Lifebouy-nya sebagai sabun mandi kesehatan keluarga. Selain melirik keluarga sebagai target pemasaran produknya, PT Unilever Indonesia Tbk juga mengeluarkan program social masyarakat yaitu “Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun” yang sekaligus sebagai ajang promosi bagi Lifebouy. 

5) Government (Perwakilan Pemerintahan) 

PT Unilever Indonesia Tbk melahirkan trashion sebagai bagian da ri program “Green and Clean”. Di dalam program ini, PT Unilever I ndonesia Tbk melibatkan sekitar 500 ibu rumah tangga yang tergabung dalam Komunitas Ibu Bersinar Sunlight untuk berperan serta dalam pembuatan tas daur ulang dari sampah plastik bekas kemasan produk yang lebih dikenal dengan trashion. Komunitas yang telah membentuk 53 sentra ini tersebar di beberapa kota yaitu Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Makasar. Program ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang sejalan dengan UU 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang mewajibkan pelaku usaha untuk bertanggung jawab dalam mengelola sampah yang berasal dari produk dan/atau kemasan yang dibuat. 

6) Suppliers (Pemasok) 

Salah satu produk teh dari PT Unilever Indonesia Tbk yaitu Sariwangi baru saja meluncurkan pruduk terbarunya yaitu Sariwangi Gold Selection. Produk ini adalah produk yang memenuhi keinginan para kalangan premium. Untuk produk terbarunya itu, PT Unilever Tbk mencari supplier lain dimana pasokan bahan bakunya memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik  produk terbarunya tersebut. Karena itulah supplier dari produk Sariwangi regular berbeda dengan supplier dari produk Sariwangi Gold Selection. Kualitas supplier akan sangat berpengaruh pada kualitas produk tersebut. Sehingga PT Unilever Indonesia Tbk sangat berhati-hati dalam pemilihan supplier. 

7) Demografi dan Budaya 

Menurut majalah Businessweek, PT Unilever Indonesia Tbk karakteristik demografis di Indonesia sangat ideal atau cocok dengan PT Unilever IndonesiaTbk. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk telah mampu memenuhi kebutuhan para penduduk Indonesia dengan berbagai produk yang dihasilkannya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia dan semua kalangan kelas ekonomi. Misalnya produk Pepsodent yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia (Pepsodent kids sampai Pepsodent untuk orang dewasa) dan semua kalangan kelas ekonomi (Pepsodent regular sampai Pepsodent untuk perawatan khusus). Penduduk Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia pun dapat diatasi oleh PT Unilever Indonesia dengan membentuk jaringan distribusi yang baik. Sehingga produk-produk PT Unilever Indonesia Tbk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dari perkotaan hingga pelosok pedesaan. Karakteristik demografis yang ideal inilah yang membuat PT Unilever Indonesia Tbk menjadi terkenal merajai pasar di Indonesia. 

8) Internasional 

Kebijakan dalam PT Unile&er Indonesia Tbk dipengaruhi pula oleh lingkungan internasional. Salah satunya adalah kebijakan PT Unilever IndonesiaTbk dalam program peningkatan gizi anak. PT Unilever Indonesia Tbk melalui produk Blue Band mengeluarkan program untuk meningkatkan gizi anak-anak yang kurang mampu di beberapa negara bekerja sama dengan UNICEF. Selain itu, beberapa program dan produk dari PT Unilever Indonesia juga bekerja sama dengan WHO. 

9) Politik 

Kondisi politik Indonesia yang sering tidak stabil membuat keadaan ekonomi yang ada di Indonesia pun menjadi tidak stabil pula. Keadaan ini akan menjadi perhatian PT Unilever Indonesia Tbk dalam menjalani kegiatan organisasi sehari-hari maupun dalam membuat keputusan. Misalnya keadaan ekonomi yang tidak stabil akibat kondisi politik yang tidak menentu membuat PT Unilever Indonesia Tbk untuk mengurangi jumlah produksinya. Dan bila kondisi politik stabil yang diikuti dengan keadaan ekonomi yang stabil pula, maka PT Unilever Indonesia Tbk akan membuat keputusan untuk menaikkan jumlah output produksi. 

10) Teknologi 

Kekuatan teknologi digunakan PT Unilever Tbk untuk memberikan  pengaruh positif terhadap organisasinya. Pengaruh positif ini dapat berupa peningkatan jumlah produksi maupun peningkatan mutu produksi. Yang pada akhirnya kedua hal tersebut akan memengaruhi organisasi dalam hal cara pengelolaan organisasi. 

11) Ekonomi 

Kondisi perekonomian Indonesia yang sempat menurun membawa PT Unilever Indonesia Tbk untuk melakukan suatu inovasi agar produk-produk yang dihasilkannya dapat tetap dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat kita lihat jelas dalam produk pembersih cuci piring dan detergen yang dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk yaitu Sunlight dan Rinso. Sebelumnya kedua produk tersebut dikenal sebagai produk yang cukup mahal dan belum tentu terjangkau oleh seluruh masyarakat. Dengan kondisi perekonomian Indonesia yang sempat tergoncang dimana terjadi inflasi dalam jumlah besar dan banyaknya jumlah pengangguran. Masyarakat lalu mengetatkan anggaran pengeluaran mereka yang berimbas pada menurunnya tingkat permintaan masyarakat terhadap beberapa produk (termasuk Sunlight dan Rinso), serta produk pesaing yang harganya lebih rendah. Untuk menghadapi masalah itu, PT Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan produk Sunlight dan Rinso yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ekonomi masyarakat yaitu mengemasnya dalam bentuk sachet. Terbukti dengan dikeluarkannya produk sachet dari Sunlight dan Rinso, penjualan kedua produk tersebut meningkat dan cenderung stabil meski dalam keadaan ekonomi yang turun sekalipun.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaplikasian Gaya Kepemimpinan pada Tokoh-Tokoh di Dunia

SEBERAPA PENTINGKAH DIGITAL MARKETING DALAM DUNIA KEWIRAUSAHAAN?