Pengaplikasian Gaya Kepemimpinan pada Tokoh-Tokoh di Dunia


 A. Kepemimpinan

Menurut buku Pengantar Manajemen karya Amirullah. S.E.M.M. kepemimpinan merupakan orang yang memiliki kewenangan untuk memberi tugas, mempunyai kemampuan untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain (bawahan) dengan melalui pola hubungan yang baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan Menurut buku Pengantar Manajemen karya Sentot Imam Wahjono, Kepemimpinan adalah proses seseorang memengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu atau banyak hal untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara menginspirasi, memotivasi, dan mengarahkan. Orang yang mampu memengaruhi orang lain itu disebut pemimpin. Ketika pemimpin efektif, pengaruhnya terhadap orang lain akan membantu grup atau organisasi mencapai tujuannya. Sebaliknya, bila pemimpin tidak efektif, pengaruhnya tidak menyumbang atau bahkan merusak upaya pencapaian tujuan yang telah terbina sebelumnya.

Menurut G.R.Terry (1960) sebagai salah seorang pengembang ilmu manajemen, mengemukakan bahwa tipe kepemimpinan ada 6 yaitu kepemimpinan pribadi, kepemimpinan non-pribadi, kepemimpinan otoriter, kepemimpinan demokratis, kepemimpinan paternalistik, dan kepemimpinan menurut bakat. Sedangkan menurut buku Pengantar Manajemen karya Sentot Imam Wahjono tipe kepemimpinan ada 2 yaitu kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional.

Fungsi kepemimpinan itu sendiri menurut buku Pengantar Manajemen karya Sentot Imam Wahjono terdiri dari lima aktivitas yaitu memotivasi, berkomunikasi, mengambil keputusan, mengembangkan sumber daya manusia, dan memilih sumber daya manusia.

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin menurut buku Pengantar Manajemen karya DRH.B.Siswanto.M.Si., yaitu memiliki intelegensi yang tinggi, berorientasi ke masa depan, kepribadian dan watak yang terpuji, prakarsa yang tinggi, serta memiliki widisuara yang efektif.


B. Pengaplikasian

1. Tipe Kepemimpinan Otoriter

Menurut G.R.Terry (1960), kepemimpinan otoriter bekerja menurut peraturan dan kebijakan yang berlaku dengan ketat. Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah).

Contoh Tokoh Kepemimpinan Otoriter :

Muammar Al-Qaddafi


Kepemimpinan Muammar Khadafi didapat dari kudata militer, dalam kepemimpinannya khadafi merubah konstitusi Libya menjadi undang-undang berdasarkan ideologi politiknya. Dan gerak-gerik masyarakat dibungkam, jadi pengaturan negaranya hanya berpihak dalam ideologinya tanpa menerima masukan dari rakyatnya. Masyarakat dipaksa untuk mengikuti kekuasaannya dengan mengandalkan kekuatan militernya, tetapi dalam kekuasaannya, khadafi terlalu berlebihan dalam membungkam rakyatnya.

Tipe Kepemimpinan Muammar Khadafi adalah Leader by power held. Seseorang yang menjadi pemimpin dikarenakan kekuasaan yang dimilikinya. Gaya kepemimpinan muammar khadafi termasuk dalam gaya otokratik, karena muammar khadafi memaksa rakyatnya untuk mematuhi segala perintahnya, dan gerakan masyarakat sangat dibatasi. Sebenarnya gaya kepemimpinan otokratik sangat bagus, tetapi khadafi terlalu berlebihan sehingga rakyat malah menjadi tidak puas dalam kepemimpinannya dan malah menjadi memberontak pada kepemimpinannya.

Runtuh kepemimpinannya berawal dari demo ketidakpuasan rakyat libya pada presiden khadafi, tapi khadafi malah melawan demonstran dengan mengerahkan kekuatan militernya bahkan khadafi tidak segan dengan menembak mati para demonstran, sehingga NATO geram dengan keputusan khadafi dalam menghadapi demonstran yang tidak perikemanusiaan. Akhirnya NATO membantu rakyat yang menentang kepemimpinan khadafi dan perang saudara pun tak terelakkan yang akhirnya khadafi terbunuh dalam serangan rakyat yang geram dengan kepemimpinannya.

2. Tipe Kepemimpinan Karismatik

Tipe kepemimpinan karismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain. Maka, tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya sangat besar. Sifat karismatik yang dimiliki adalah karunia dari tuhan. Pemimpin karismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara, berjalan, maupun bertindak.

Contoh Tokoh Kepemimpinan Karismatik :

Ir. Soekarno


Ir. Soekarno merupakan presiden pertama sekaligus sebagai tokoh Proklamator yang dapat membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia dan dikenal dengan nama Bung Karno. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat populis, bertemperamen meledak-ledak, tidak jarang lembut, dan menyukai keindahan. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, dan cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yang juga menonjol dari Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga, pada puncak kepemimpinannya pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara barat (Amerika dan Eropa).

Ir. Soekarno adalah pemimpin yang karismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan bangsanya. Ir. Soekarno termasuk sebagai tokoh nasionalis dan anti-kolonialisme yang pertama, baik di dalam negeri maupun untuk lingkup Asia, meliputi negeri-negeri seperti India, Cina, Vietnam, dan lain-lainnya. Tokoh-tokoh nasionalis anti-kolonialisme seperti inilah pencipta Asia pasca-kolonial. Dalam perjuangannya, mereka harus memiliki visi kemasyarakatan dan visi tentang negara merdeka. Ini khususnya ada dalam dasawarsa 1920-an dan 1930-an poda masa kolonialisme kelihatan kokoh secara alamiah dan legal di Dunia. Prinsip politik yang mempersatukan elite gaya Soekarno adalah "alle leden van de familie aan een eet-tafel" (semua anggota keluarga duduk bersama di satu meja makan). Dia memperhatikan asal-usul daerah, suku. golongan, dan juga partai.

3. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Menurut G.R.Terry (1960), kepemimpinan demokratis adalah manajer menganggap sebagai elemen perusahaan dan secara bersamaan seluruh elemen tersebut bertanggung jawab terhadap perusahaan. Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.

Contoh Tokoh Kepemimpinan Demokratis :

Dwight D. Eisenhower



Dwight David Eisenhower lahir pada tanggal 14 Oktober 1890 di Denison, Texas. Dwight  D. Eisenhower adalah tentara dan politikus Amerika. la menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-34 (1953-1961). Pada perang Dunia II, Eisenhower adalah panglima tertinggi sekutu di Eropa dengan pangkat Jenderal Angkatan Darat. Pada 3 Januari 1959, Eisenhower meresmikan penetapan Alaska sebagai negara bagian ke-49 yang merupakan wilayah terluas di Amerika. Eisenhower adalah satu-satunya presiden yang pernah berdinas dalam Perang Dunia I maupun Perang Dunia II.

Sesudah perang, Eisenhower berturut-turut menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Amerika, Presiden Universitas Columbia di New York, dan Panglima Tertinggi pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, di Paris. Pada saat itu, baik Partai Demokrat maupun Partai Republik membujuknya supaya bersedia menjadi calon Presiden masing-masing. Akhirnya. ia terpilih menjadi Presiden dengan perbedaan suara yang banyak sekali. Dengan berunding berdasarkan kekuatan militer, Presiden Dwight Eisenhower berusaha meredakan ketegangan akibat perang dingin, antara lain mengadakan penghentian tembak menembak sepanjang perbatasan Korea Selatan dan menutup perjanjian perdamaian yang menjadikan Austria sebagai sebuah negara netral. Presiden Dwight Eisenhower memusatkan perhatiannya pada usaha memelihara perdamaian dunia. Presiden Dwight Eisenhower mengadakan program rakyat ke rakyat yang menganjurkan agar rakyat biasa dari semua negara untuk saling bertemu dan saling berbicara untuk memupuk rasa pengertian dan persahabatan. Dan dari program inilah timbul program hubungan persaudaraan antara kota-kota Amerika dan kota-kota negara-negara lain. Kini lebih dari 100 kota Amerika mempunyai hubungan semacam itu dengan kota- kota di seluruh dunia. Program ini dinamakan sister city.

Einshower terkenal dengan gaya Kepemimpinan Demokratisnya yaitu pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis, pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Dan gaya kepemimpinan ini ada di dalam diri Einshower.

4. Tipe Kepemimpinan Transformasional

Pemimpin Transformasional adalah seseorang pemimpin yang menguasai situasi dengan menyampaikan visi yang jelas tentang tujuan kelompok, bergairah dalam pekerjaan, dan kemampuannya untuk membuat anggota kelompok merasa diisi ulang dan berenergi.

Contoh Tokoh Kepemimpinan Transformasional :

Mahatma Gandhi


Gandhi adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India. Dia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan, yang mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai. Gandhi adalah sosok yang sangat peduli dengan berbagai bentuk penindasan dan kekerasan dalam masyarakat. Pergulatan kehidupannya baik di India maupun di Afrika telah mendorongnya untuk menjadi pejuang yang terkenal dengan gerakan anti-kekerasan. Perjalanan hidupnya yang penuh dengan "derita", di caci maki dan dihina serta di penjara oleh kolonial inggris menjadi pemberi semangat untuk tetap berjuang menegakkan peradaban yang penuh kedamaian, tanpa kekerasan. Penderitaan orang lain, akibat perang dan konflik, telah mengusik nurani kemanusiaannya bahwa semua itu harus dihentikan. Gaya kepemimpinan transformasional Mahatma Gandhi ditunjukkan dengan adanya pengaruh ajaran Satya dan Ahimsa yang kuat terhadap rakyat India dan orang-orang di luar India, sehingga mampu memotivasi dan menginspirasi mereka untuk memperjuangkan kemerdekaannya dengan menerapkan prinsip-prinsip yang telah diajarkannya. Gandhi menyelipkan visi, misi, dan filosofi hidup ke dalam tujuan-tujuan ideologisnya dengan menggunakan daya tarik pribadinya (kekuatan karismatik), sehingga Gandhi mampu menghubungkan visi kelompok dengan nilai-nilai, cita-cita dan aspirasi rakyat India yang mengakar kuat ke dalam komitmen dan identitas emosional para pengikutnya.

5. Tipe Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan Transaksional diartikan sebagai cara yang digunakan seorang pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dengan menawarkan imbalan terhadap setiap kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada sebuah organisasi atau perusahaan.

Contoh Kepemimpinan Transaksional adalah Seorang walikota dari sebuah kota terkotor di dunia yang letaknya berada di salah satu Negara Amerika Latin, berhasil mengubah negaranya menjadi negara terbersih di dunia dengan melarang pembelian sayur kecuali dengan menukarnya dengan sampah. Jadi, masyarakat akan diberikan sayur yang merupakan salah satu makanan pokok mereka hanya dengan mereka membawa sampah ke tempat pembuangan yang telah ditentukan pemerintah, disana masyarakat kemudian dapat menukar sampah tersebut dengan sayur. Dalam kasus ini, seorang pemimpin menggunakan model atau gaya kepemimpinan transaksional, dimana dalam memotivasi individunya walikota tersebut akan memberikan imbalan yaitu sayuran pada warganya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEBERAPA PENTINGKAH DIGITAL MARKETING DALAM DUNIA KEWIRAUSAHAAN?

Pengaplikasian Lingkungan Manajemen pada PT. Unilever Indonesia Tbk